Luas Lahan Sawah Pertanian

Lahan Sawah adalah areal tanah pertanian basah dan/atau kering yang digenangi air secara periodik dan/atau terus menerus ditanami padi dan/atau diselingi dengan tanaman semusim lainnya (Perpres Nomor 59 Tahun 2019).

Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigrasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambah (Perpres Nomor 59 Tahun 2019).

Daerah Irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi (Perpres Nomor 59 Tahun 2019).

Lahan Sawah Ber-irigasi adalah lahan sawah yang memperoleh air dari jaringan irigasi meliputi sawah berigasi teknis, sawah beririgasi semi teknis, sawah beririgasi sederhana, dan sawah pedesaan (Perpres Nomor 59 Tahun 2019).

Lahan Sawah tidak beririgasi adalah lahan yang meliputi sawah tadah hujan dan sawah yang tidak dilengkapi sistem irigasi (lahan kering) (Perpres Nomor 59 Tahun 2019).

Luas Lahan Sawah Pertanian adalah total luas areal tanah pertanian dalam satuan hektar yang meliputi lahan sawah beririgasi maupun lahan sawah tidak beririgasi. Digitasi adalah proses konversi data analog menjadi digital. Umumnya digitasi dilakukan untuk mengubah fitur spasial pada gambar peta menjadi data vektor. Sumber acuan Luas Lahan Sawah Tahun 2018 merupakan data hasil pendataan oleh Bapedda Kab. Lombok Barat Tahun 2015. Luas Lahan Sawah Tahun 2019-2021 merupakan data Badan Pertanahan Nasional (BPN) tanpa digitasi polygon. Luas Lahan Sawah Tahun 2022 merupakan data Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan ada kenaikan luas lahan sawah berdasarkan pada LSD (Lahan Sawah Dilindungi) hasil dari sinkronisasi data antara Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat dengan BPN serta sudah menggunakan digitasi polygon sehingga luas sawah ber irigasi naik. Sedangkan kenaikan untuk luasan sawah tadah hujan karena dampak dari curah hujan tinggi sehingga luasan tadah hujan naik,

Luas Lahan Sawah Tahun 2023 merupakan data hasil sinkronisasi Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat dengan Badan Pertanahanan Nasional (BPN), ada penurunan luas lahan sawah ber irigasi karena akibat alih fungsi lahan, sedangkan penambahan luas lahan sawah tadah hujan akibat pembukaan lahan untuk sawah tadah hujan di kecamatan Sekotong (tahun 2022 seluas 1907 Ha menjadi 2035,48 Ha pada tahun 2023), Gerung (tahun 2022 seluas 339,75 Ha menjadi 352,58 Ha tahun 2023), dan Kuripan (tahun 2022 seluas 0 Ha menjadi 39,05 Ha tahun 2023). Tahun 2024 merupakan data hasil sinkronisasi Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Data and Resources

Additional Info

Field Nilai
Last Updated March 15, 2024, 10:47 (WITA)
Dibuat February 3, 2023, 11:11 (WITA)
Kegunaan Untuk mengetahui jumlah luas lahan pertanian Kabupaten Lombok Barat
Klasifikasi Tahunan
Tipe Data Numerik